Ketimpangan Kapasitas Muatan Barang Akan Diatasi Dengan Sistem Hub and Spoke

ilustrasi pelabuhan


Direktur Utama Pelindo Terminal Petikemas, Muhammad Adji, mengatakan bhawa saat ini  banyak kapal barang yang kembali dari Indoensia Timur membawa muatan yang banyaknya tidak sampai separuh kapasitas maksimal kapal-kapal tersebut.  Di saat yang bersamaan, kapal-kapal lain yang berlayar kembali ke Surabaya juga membawa muatan yang tidak terlalu banyak. 


Menurut Adji, konsep hub and Spoke akan mampu mengatasi masalah ketimpangan muatan tersebut. Adji mencontohkan, misalnya, pelabuhan Ambon misalnya, dapat menjadi hub untuk wilayah Tual, Dobo dan Saumaki di Maluku serta untuk pelabuhan d Merauke (Papua Selatan) dan Timika (Papua Tengah). 


Pelabuhan-pelabuhan yang dilalui kapal-kapal yang berlayar di rute tol laut tersebut bisa dilayani langsung dari Surabaya dengan kapal-kapal yang bisa membawa muatan hingga 50 TEUs - 70 TEUs. 


Apabila Ambon dijadikan pelabuhan hub, kapal-kapal barang tersebut tidak lagi perlu bolak-balik ke Surabaya, namun bisa berlayar berkeliling ke pelabuhan-pelabuhan tersebut yang berperan sebagai spoke. Setelah itu, barang-barang itu bisa dikumpulkan dan dikonsolidasikan pengirimannya di Ambon, ujar Adji pada hari Selasa 10 Januari 2023 seperti dilansir ekonomi.bisnis.com. 


GM Pelindo Regional 4 Ambon, I Nengah Suryana Jendra, menengaskan bahwa pengaturan sistem hub dan spoke ini bisa mengurangi jumlah  kapal yang harus melayari rute-rute tol laut tersebut. Selain itu, kapal-kapal besar yang kapasitas muatannya berkisar antara 800 - 1.000 TEUs akan bisa optimal keterisian kapasitasnya. 


Konsumsi bahan bakar juga bisa ditekan secara signifikan karena jumlah kapal yang berlayar bisa dikurangi. Muatan kapal yang bisa diisi secara optimal dan cost per unit-nya juga akan turun dan biaya pelayanan semakin efisien. 


I Nengah Surayana juga menjelaskan bahwa TPK Ambon masih mampu menampung barang-barang dari berbagai daerah di wilayah Maluku dan Papua bagian bawah. 


Rata-rata kecepatan arus bongkar muat saat ini di TPK Ambon  adalah 110.000 TEUs. Nantinya, akan ada satu lagi Quay Container Crane di Pelabuhan Ambon untuk mempercepat dan memperlancar kecepatan bongkar maut di sana. 


Konsep hub dan spoke itu juga dinilai oleh Operasional dan Komersial  PT Pelindo IV Muhammad Adji  merupakan konsep yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pelayaran kapal dan pengiriman barang. 


Pelindo menggunakan data kapasitas pelabuhan dan seberan volume muatan untuk menentukan pelabuhan mana yang akan dijadikan hub dan yang akan dijadikan spoke. Pelabuhan-pelabuhan besar akan dijadikan spoke atau pusat pengiriman  barang dengan tujuan yang jaraknya jauh menggunakan kapal-kapal barang berukuran besar. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan berukuran kecil dan menengah akan digunakan sebagai spoke di mana kapal-kapal yang berukuran lebih kecil akan membawa barang-barang kiriman tersebut ke tempat tujuan. 


Penentuan hub dan spoke ini sangat penting untuk menyetarakan tingkat layanan dari Indonesia bagian barat hingga ke bagian timur agar kapal-kapal barang memiliki kepastian waktu sandar. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jagung dari Kabupaten Dompu Diekspor Ribuan Ton ke Philipina dan Vietnam

Pelabuhan Parit Rempak Akan Jadi Pelabuhan Bongkar Muat

Akses Jalan Baru Akan Urai Kemacetan di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok