J&T Cargo Tawarkan Jangkauan Pengiriman ke 98 Persen Wilayah Indonesia




Sebagai upaya mengantisipasi meningkatnya penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak saat menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) melakukan koordinasi internal dan eksternal. 


Dalam keterangan tertulisnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama TPS Bambang Hasbullah mengatkaan bahwa adanya pembatasan operasional angkutan barang di ruas-ruas jalan tol oleh pemerintah akan menimbulkan peningkatan penumpukan peti kemas di pelabuhan. 


Bambang juga menambahkan bahwa pihaknya telah melaksanakan koordinasi internal dan eksternal serta menetapkan solusi alternatif. Strategi yang digunakan sebagia solusi adalah memastikan performa alat dengan menjadwalkan perawatan rutin untuk alat bongkar muat di TPS, baik Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), head truck maupun alat bongkar muat lainnya.


Selain itu, pihak TPS juga mengatur slot lapangan penumpukan dengan mempersiapkan blok-blok penumpukan sementara, terutama untuk peti-peti kemas impor yang diperkirakan akan mengalami penumpukan akibat pembatasan operasional kendaraan-kendaraan pengangkut barang


Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan reefer plug di TPS, pihaknya telah menyediakan 1.448 reefer plug. Stok reefer plug dipastikan aman, kata Bambang. 


Bambang pun menambahkan bahwa TPS telah melakukan pengerjaan peninggian dan perbaikan paving yang bergelombang yang ada di beberapa blok lapangan penumpukan. Tim operasional, planning dan IT TPS juga siap memantau Terminal Operating (TOS) untuk mengantisiapsi kendala pada sistem. 


TPS juga mengatur ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di lokasi dengan menerapkan pola cuti secara bergilir agar pelayanan di TPS tetap optimal hingga akhir tahun tetap optimal. 


Value AKHLAK tetap diterapkan seperti tahun-tahun sebelumnya dan tahun ini TPS menerbitkan surat edaran berisi larangan menerima gratifikasi dan larangan pugnli atas layanan yang diberikan oleh insan TPS. 


Sampai dengan bulan November 2022 kemarin, catatan arus peti kemas yang ditangani oleh TPS adalah 1.245.283 TEUs.  Perinciannya adalah kontribusi arus peti kemas internasional sebanyak 1.177.616 TEUs dan kontribusi arus peti kemas domestik tercatat sebanyak 67.667 TEUs.


Catatan arus peti kemas tahun ini diperkirakan akan kurang menggembirakan sampai dengan akhir tahun 2022 apabila dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini sejalan dengan kondisi eksternal yang sedang berlangsung. Kebijakan lockdown yang masih berlaku di China dan  perang Rusia – Ukraina serta krisis ekonomi secara global semua mempengaruhi arus peti kemas yang datang ke TPS. 


Berkat dukungan semua pihak, sampai dengan bulan November 2022 TPS mencatat kinerja bongkar muat positif, yakni pada angka 53,39 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya meskipun tantangannya tidak mudah diatasi.


"Selama Natal Tahun Baru, TPS juga tetap melayani 24 jam 7 hari seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tidak ada libur, kami pastikan logistik tetap berjalan lancar," kata Bambang., seperti dilansir jatim.antaranews.com. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jagung dari Kabupaten Dompu Diekspor Ribuan Ton ke Philipina dan Vietnam

Pelabuhan Parit Rempak Akan Jadi Pelabuhan Bongkar Muat

Akses Jalan Baru Akan Urai Kemacetan di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok